Manusia sebagai
makhluk berakal pun memiliki keistimewaan sendiri-sendiri, misalkan dalam hal kecerdasan. Manusia lahir sudah
dibekali berbagai jenis kecerdasan yang akan membawanya kedalam kesuksesan jika
mereka sendiri mampu memanfaatkan. Jadi manusia lahir sudah membawa kecerdasan
masing-masing. Bahkan menurut para ahli, manusia di dunia ini tidak ada yang
bodoh. Benarkah demikian? Jika ukuran bodoh dinilai dari matematika atau fisika
mungkin jawabannya tidak, tetapi bidang ilmu bukan hanya dua hal tersebut. Masih
banyak bidang yang mungkin justru lebih memerlukan penekanan. Permasalahannya, pengembangan
kecerdasan-kecerdasan tersebut sudahkan terakomodasi di dunia pendidikan kita?
Pendidikan
dengan pendekatan scientifik dalam kurikulum 2013 yang sedang getol-getolnya dilaksanakan
ini seakan membawa angin segar dalam menumbuhkembangkan berbagai kecerdasan
tersebut. Namun sayangnya banyak kendala yang menghadang. Pendekatan saintifik
yang menjadi ruh dari kurikulum 2013 ini terancam gagal jika tidak konsisten
melaksanakannya. Apa gendalanya? Salah satunya adalah kompetisi bidang akademi.
Silahkan direnungkan.
Menurut ahli, kecerdasan manusia dibedakan menjadi beberapa bidang, misalnya :
1. Kecerdasan matematik – logis, mencakup
kemampuan penalaran, menghitung, dan pemikiran logis. Orang yang memiliki
kecerdasan ini kita temui pada ahli matematika, ilmuwan, penyelidik, akuntan,
pemburu binatang.
2. Kecerdasan Lingustik, mencakum kemampuan
berbicara atau menulis. Hal ini sering
kita jumpai pada Novelis, panyair, penulis iklan, orator, editor, jurnalis,
dll.
3. Kecerdasan visual – spasial, mencakup
kemampuan melukis, memotret, atau mematung. Hal ini sesuai untuk pekerja arsitek,
pelukis, pemahat, navigator, pemain catur, ahli fisika, ahli strategi perang.
4. Kecerdasan Musikal, kemampuan menggubah
lagu, bernyanyi, dan bermain alat music. Hal ini sering kita jumpai pada
penggubah lagu, pemain sandiwara, konduktor, penikmat music, dll.
5. Kecerdasan Kinetetis, yaitu kecerdasan
dalam hal keterampilan mengolah anggota tubuh dan gerak, hal sering kita jumpai
pada olah ragawan, penari, actor, ahli bedah, ahli mekanis, dll
6. Kecerdasan Interpersonal, yaitu kempuan
berhubungan dengan orang lain sehingga sering disebut kecerdasan sosial. Hal
ini sesuai dengan pekerja sebagai guru, polisi, pemimpin religius, penasehat,
motivator dll.
7. Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan
mengelola perasaan dan kesadaran diri sendiri. Hal ini sering kita jumpai pada
novelis, penasehat, filosof, guru dll.
Penulis : S. Joko N. (Guru SDN Salaman 1)
(diambil dari
beberapa sumber)