Cerpen

MALAIKAT 


Oleh Lintang Ayu D. (Okt 2014)
Pada suatu ketika, seorang  anak hendak dilahirkan. Suatu hari anak itu bertanya kepada Tuhan, ‘’Jelas kan kepadaku mengapa engkau besok akan mengirimkan aku ke bumi untuk hidup di sana, padahal aku sangat kecil dan tak berdaya?’’ Tuhan menjawab, ‘’Diantara beberapa malaikat-ku, aku telah memilihkan salah satu untukmu. Ia yang akan menunggumu dan merawatmu.’’ Anak itu berkata, ‘’Tetapi jelaskanlah, disini ,disurga,aku tidak harus melakukan apa pun kecuali menyanyi dan tersenyum. Itu lah yang aku ingin kan agar aku bahagia. ‘’ Tuhan menjawab , ‘’Malaikatmu akan menyanyi untuk mu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kasih sayang malaikat itu sehingga kamu akan bahagia.’’ Dan anak itu bertanya lagi ‘’Bagaimanakan agar aku bisa memahami perkataan orang orang ketika mereka berbicara kapadaku, sedangkan aku tidak mengetahui bahasa manusia?’’ ...’’ Itu mudah’’kata Tuhan, ‘’malaikatmu akan menjelaskan kepada mu dengan kata kata yang indah dan menyenangkan,dan ia akan menjelaskan nya dengan penuh kesabaran , malaikatmu akan mengajarimu berbicara.’’ Anak itu menatap Tuhan dan berkata, ‘’Dan apakah yang harus aku ucapkan jika aku ingin berbicara denganmu?’’ Tuhan pun tersenyum mendengar pertanyaan anak itu, ‘’malaikatmu akan mengajarimu berdoa. ‘’ Anak itu berkata, ‘’aku telah mendengar bahwa di bumi ad orang orang jahat.Siapa yang akan melindungiku ?’’ Tuhan menjawab, ‘’ Malaikatmu yang akan melindungimu , meskipun harus mengorbankan jiwa nya.’’ Anak itu terlihat bersedih,dan ia berkata , ‘’Tetapi aku tentu akan selalu bersedih karena aku tidak dapat melihat mu.’’  Tuhan menjawab, malaikat mu akan selalu menceritakan kepadamu tentang diri-ku dan akan mengajarkanmu cara kembali kepadaku, meskipun sesungguhnya aku  akan selalu berada di sampingmu.’’ Pada saat itu suasana di surga benar benar tenang , namun suasana di bumi telah terdengar ,,,anak itu bertanya kepada Tuhan, ‘’Tuhan siapa nama malaikatku ?.’’ Tuhan menjawab, ‘’meskipun nama itu tidak terlalu penting panggil saja dia IBU ‘’......
 



Buaya dan Kera
Oleh : Rafli A.S. (VIb)
Pada suatu hari, seekor buaya mendatangi seekor kera yang sedang enak-enak makan di atas pohon jambu. Buaya mendatanginya karena ia sangan ingin merasakan buah jambu tersebut.
“Hai Kera, bolehkah aku minta satu jambu itu?”, pinta buaya.
“Boleh saja!”, sahut kera seraya memetikkan sebuah jambu untuk buaya.
“Wah, enak sekali jambu ini, bolehkah aku minta lagi?”, ucap buaya sungguh-sungguh. Tak beberapa lama mereka menikmati buah-buah jambu dengan gembira.
Setelah matahari tenggelam baru mereka menyadari bahwa mereka sudah lama di tempat itu. Mereka ingin pulang. Dengan membawa bekal jambu pemberian kera buaya tersebut pulang ke rumahnya. Sesampai di rumah istri buaya sangat senang menerima oleh-oleh jambu dari suaminya. Mereka makan sepuasnya.
Hari demi hari dilalui dengan hal sama yaitu selalu makan jambu bersama kera. Buayapun juga selalu membawakan untuk istrinya. Namun karena setiap harinya selalu makan jambu, istri buayapun merasa bosan. Ia berkata pada suaminya, “Suamiku, apakah kau tidak bosan setiap hari makan jambu terus?”.
“Kita seharusnya bersyukur karena kita tidak perlu mencari makan sendiri, kera selalu member dan memetikkan jambu untuk kita”, Jawab suaminya.
Istri buaya berpikir sejenak yang akhirnya menemukan ide. “Bagaimana kalau kita makan daging kera itu?”, kata istri buaya. Suaminya tidak sepakat untuk memakan kera sahabatnya yang selalu memberi makan kepadanya.
“Kau tidak boleh makan kera sahabatku!”, jawab buaya pada istrinya.
Istrinya berpikir keras bagaimana caranya untuk mendapatkan daging kera yang ia inginkan. Tak berapa lama akhirnya muncul sebuah ide. Ia berpura-pura sakit.
“Bagaimana keadaanmu istriku?”, tanya suaminya khawatir.
“Sepertinya aku akan mati jika tidak makan daging”, jawab istrinya dengan suara lembut.
“Baiklah akan aku panggilkan kera”. jawab suaminya. Rupanya buaya sudah mulai melupakan jasa kera sahabatnya. Dia sudah tidak peduli lagi. Yang ia inginkan hanya kesembuhan istrinya.
Pada malam hari buaya ke rumah kera untuk diajak kerumahnya. “Ada apa malan-malam kau ke rumahku buaya?”, Tanya kera.
“Aku ke sini untuk mengajakmu ke pesta makan”, jawab buaya berbohong.
“Baiklah aku ikut ke sana”, jawab kera mantab.
Setelah sampai ke rumah buaya, kera diajak ke air sungai dekat rumahnya. Di sana sudah menunggu istri buaya. Seperti sudah hilang kesabarannya, istri buaya menerkam kera dan diguling-gulingkannya. Namun ternyata kera sudah menyadari kondisinya. Dia mencari waktu yang tepat untuk meloloskan diri. Benar juga, kera mampu meloloskan diri kemudian lari ke dalam hutan. Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Kera dengan bebas berada di hutan dengan buah-buahan yang siap disantap. Sementara buaya dirumahnya kelaparan karena sudah tidak ada lagi yang mencarikan makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar